25 Mei 2009

Kumpulan puisi

14 maret 2006
Resah terasa menunggu angan
Saat jarak menjauhkan raga
Tak ada yang pasti dalam langkah
Ketika persuaan jauh dari nyata
Memang tak butuh pelaku perkara
Karena semua jauh dari realita
Yang ku punya sejuta harap
Agar tak ada beda setelah tiba waktu yang didamba
Jaga semua yang telah lahir
Simpan rapat jangan biarkan berbuka
Aku punya seribu percaya
Dan aku pun di sini menuai abadi
Semoga asaku juga disambut dengan asa yang terbalas
Hingga isakan kehilanganku
Bukan untuk sepanjang ku menapak
Tapi hanya penantian yang berujung

To: seseorang yang kan slalu ku nanti


20 Maret 2006

Harapku di penantian panjang
Bertemu secercah titik terang
Dan kini...
Titik terang itu menghampiriku
Tak perlulah waktu lama
Tuk tatap wajah nan terdamba
Sekejap saja tlah mampu tebarkan bunga di taman jiwa
Bilakah akan kembali?
Aku yakin tak akan ada sia-sia
Pengaharapan sejati ku yakini
Berakhir abadi....
Aku dengan sabar menanti kembali
Karena tlah tampak oleh ku
Pelepas rindu sesaat
Yang buatku mampu tersenyum lepas


21 Maret 2006

Kembali aku terpaku
Setelah usai persuaan sesaat
Rasa hati tak menentu
Kebimbangan berkuasa dalam benak
Jarak mampu meragukan jiwa
Entah apa yang diingini kalbu
Berkecamuk semua rasa yang terlalu menyiksa
Aku masih terus terpaku
Tanpa ada satu pasti
Aku menanti dalam harap terdalam
Dengan pegangan sebuah keyakinan
Ku slalu tadahkan kedua tangan
Tuk kedamaian dirimu yang ku ingin


23 Maret 2006

Kegalauan menyelimuti kalbu
Saat asa tak tersampaikan
Ketika harapku terasa sirna
Tuk raga yang tak lagi nyata
Ku menanti di kesunyian
Pada jiwa yang begitu tercinta
Kuberdiri penuh harap
Menunggu wajah penyejuk jiwa
Satu pinta ku pada Yang Esa
Lindungannya tuk seseorang yang terkasih
Agar jiwa tak lagi resah
Agar harapan segera nyata


19 April 2006

Kepedihan terasa menusuk sembilu
Saat ku sadar segala asa terasa hampa
Ku tak menyangka..
Segalanya sirna dalam sekejap mata
Cinta yang dulu terasa indah
Kini...Cinta itu membuatku terpuruk dalam duka
Ketika ku tahu cinta itu tlah luntur dimakan waktu
Dirimu yang begitu ku cinta
Kini hanya mampu buatku meneteskan air mata
Ku tak tahu salah apa yang kubawa
Yang buat cintamu terasa hilang tanpa sisa
Kata-kata cinta yang dulu mampu hapuskan duka
Kini tak lagi buatku bahagia
Rangkaian hari buat sgalanya jadi beda
Mungkin anugerah cinta itu tak lagi milik kita
Hari-hari sepi yang kulalui
Malam-malam sunyi yang menemani
Buatku bertanya...
Inikah akhir cinta kita?
Kini kuhanya mampu berharap
Agar semua jadi yang terbaik bagi kita
Walau hanya menoreh luka
Namun kuyakin...kan ada obat pelipur lara

To: someone..mengapa kata tak sesuai dengan nyata?

20 April 2006

Resah terasa menanti hari
Menunggu jawaban atas segala tanya
Agar ku dapat satu kepastian
Agar mata tak lagi basah
Agar hati tak lagi bimbang
Agar jiwa tak lagu duka
Kulelah lalui hari tanpa pasti
Kulelah berjalan di atas kerikil tajam
Yang kau tebar disepanjang ku menapak
Kerikil cinta yang tlah buatku terluka


To: someone,,kapan semua kan berlalu?


21 April 2006


Maaf...
Tuk segala pikiran buruk yang tlah menyapa
Maaf....
Tuk egois yang tak terkira
Maaf....
Tuk kata yang terkadang menyiksa
Maaf.....
Tuk waktu yang tersisa
Maaf....
Tuk cinta yang hampir sirna
Maaf....
Tuk kebersamaan yang hampir tak ada


24 Maret 2008

Ketika rindu menyapa
Tak kan ada celah lagi bagiku
Tuk pungkiri hati
Tak ada lagi kata yang bisa ku ucap
Tuk dustai segala rasa yang membelenggu
Tanpa dirimu..
Ku bagai ranting kering di musim panas
Yang kan mudah diterpa semilirnya angin yang mendera
Tanpamu disisi ku
Ku bagai raga tanpa jiwa yang menyertai
Di sini ku slalu menanti
Datangnya hari yang begitu indah
Hari-hari yang kini hanya jadi mimpi
Hari di mana tak akan ada lagi yang bisa memisahkan kita


31 Maret 2008

Wahai jiwa yang begitu ku damba
Tahukah dirimu
Di sini ku sendiri menanti kehadiranmu
Wahai jiwa yang begitu ku damba
Tahukah dirimu
Di sini ku menanti ragamu tuk dapat ku dekap
Wahai jiwa yang begitu kudamba
Tahukah dirimu
Setiap detik hidupku bayangmu slalu ada dibenakku...
Wahai jiwa yang begitu ku damba
Tahukah dirimu
Rindu ini begitu menyiksaku
Wahai jiwa yang begitu kudamba
Tahukah dirimu
Kubutuh bahumu tuk sandaranku dikala hati ini begitu gundah
Wahai jiwa yang begitu ku damba
Satu pintaku pada dirimu
Izinkan ku tuk terus mencintaimu
Dan izinkanku tuk tetap tinggal di hatimu